NETWORK LAYER
Lapisan jaringan (Network layer) merupakan lapisan ketiga dari standar OSI yang
berfungsi untuk me- nangani masalah jaringan komunikasi secara rinci. Pada
lapisan ini, data yang berupa pesan-pesan (message) akan dibagi-bagi dalam bentuk paket-paket data yang
dilengkapi dengan header-header tertentu pada setiap paket data tersebut.
Network
layer ini berfungsi untuk mengambil
paket dari sumber dan mengirimkannya ke tujuan.Supaya sampai ditujuan perlu
banyak dibuat hop
pada router-router perantara di se-panjang lintasannya.Fungsi layer ini sangat kontras dengan fungsi data link layer, yang memiliki tujuan lebih sederhana cukup
memindahkan frame
dari ujung kabel yang satu ke ujung
yang lainnya. Jadi network
layer ini merupakan layer terbawah yang berkaitan dengan transmisi end to end.
Dalam melaksanakan tugasnya, network layer harus me-ngetahui topologi subnet komunikasi yaitu router secara keseluruhan dan memilih lintasan yang cocok.
Pemilihan router
ini harus hati-hati agar saluran
komunikasi dan router
tidak kelebihan beban , sementara
yang lainnya berada dalam keadaan idle .
Selain itu bila sumber dan
tujuan berada di jaringan yang berbeda , network layer bertugas mengatasi terjadinya perbedaan ini dan
menyelesaikan masalah – masalah yang merupakan akibat dari adanya perbedaan ini
. Secara umum , lapisan
jaringan menyediakan beberapa layanan antara lain : pengendalian operas subnet
, pemilihan rute , pengendalian kemacetan dan internetworking .
1.
Pengendalian Operasi Subnet
Pada dasarnya
, ada dua buah pandangan dalam mengelola subnet , yang satu menggunakan koneksi ,
sedangkan yang lain tidak menggunakan koneksi. Dalam konteks operasi internal subnet
, suatu koneksi
biasanya disebut rangkaian virtual , baik secara internal maupun eksternal , sedangkan
yang tidak menggunakan koneksi dinamakan datagram baik secara internal maupun
eksternal.
Rangkaian
virtual biasanya digunakan dalam subnet yang layanan utamanya adalah connetion
oriented . didalam
rangkaian virtual pemilihan rute baru bagi setiap paket atau sel yang
dikirimkan dihindarkan . ketika koneksi telah terbentuk , sebuah rute dari
komputer sumber ke komputer tujuan dipilih sebagai bagian dari pembentukan
koneksi dan akan selalu diingat .
Sebaliknya ,
pada subnet diagram
tidak terdapat rute yang bekerja sebelumnya , walaupun layanannya connection
oriented . setiap
paket yang dikirimkan dirutekan secara independen dengan paket sebelumnya . paket
berikutnya dapat mempunyai rute yang berbeda . selain subnet
datagram harus
bekerja lebih banyak , subnet juga umumnya harus kuat dan lebih mudah dapat
menyesuaikan dengan kemacetan dibanding dengan subnet
rangkaian virtual .
Bila paket
yang mengalir melalui rangkaian virtual tertentu selalu mengambil rute yang
sama melalui subnet,
router harus
mengingat kemana harus meneruskan paket bagi setiap rangkaian virtual terbuka
yang melaluinya. Pada saat koneksi jaringan bentuk, nomor rangkaian virtual
yang belum dipakai pada komputer itu dipilih sebagai identifikasi koneksi.
Karena rangkaian virtual dapat dimulai dari salah satu ujungnya, timbul suatu
masalah bila pembetukan panggilan berpropograsi ke dua arah sekaligus sepanjang
rantai router.
Perlu dicatat,setiap proses diharuskan menandai kapan proses
itu melintasi rangkaian virtual, sehingga rangkaian virtual bisa dibersihkan
dari tabel router.
Begitu banyak kegunaan rangkaian internal virtual bagi subnet. Terdapat kemungkinan
lain, yaitu dengan menggunakan datagram secara internal. Setiap program harus
berisi alamat penuh tempat tujuan. Pada jaringan yang besar ,alamat ini cukup
panjang .Ketika sebuah paket datang ,
router mencari saluran keluar yang akan dpakai dan mengirimkan paket
melalui saluran tersebut .Pembentukan dan pelepasan koneksi jarngan atau transport layer tidak
memerlukan kerja khusus pada router .
2 .Pemilihan Route (Routing)
salah satu fungsi dari network
layer adalah mencari rute untuk jalur transmisi paket data dari
komputer sumber ke komputer tujuan. Dalam sebagian besar subnet, paket-paket
data akan memerlukan banyak lompatan dalam melakukan perjalanan. Algoritma yang
memilih rute dan struktur data yang digunakan jaringan merupakan masalah utama
rancangan network layer.
3. kemacetan
Bila terlalu banyak paket yang
berada di dalam subnet,
maka unjuk kerja jaringan akan
mengalami penurunan (Gambar 5.12). situasi seperti ini disebut keacetan (congestion). Bila jumlah paket yag mengalir ke dalam subnet daru
host masih berasa dalam daya tampungnya, paket-paket tersebut seluruhnya akan
dihantarkan. Jumlah paket yang dihantarkan proporsional dengan jumlah paket
yang dikirimkan. Akan tetapi dengan semakin meningkatnya lalu lintas, router tidak mampu lagi
menangani paket yang datang dan router
akan memulai kahilangan paket.
4. Internetworking
Ketika dua atau lebih jaringan
bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut ragam kerja antar sistem
seperti ini sebagai sebuah internetworking. Penggunaan istilah internet-work
(atau juga sebuah intrnet0 mengacu pada perpaduan jaringan, misalnya
LAN-MAN-WAN, yang digunakan. Masing-masing jaringan (LAN atau WAN) yang
terlibat dalam internet work disebut sebagai subnetwork atau subnet.
Piranti yang digunakan untuk
menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO, disebut sebagai
Intermediate System (IS) atau sebuah Internetworking Unit (IWU). Selanjutnya
apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing,
maka piranti yang dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas
piranti adalah menghubungkan antara dua tipe jaringan disebut sebagai gateway.
Selain menggunakan gateway dan router, piranti yang juga
digunakan untuk perantara antar segmen jaringan yang berhubungan adalah
repeater dan bridge.
Posting Komentar