PHYSICAL LAYER
Lapisan fisik (physical layer)
merupakan dasar semua jaringan di dalam model referensi OSI yang mana merupakan
karakteristik perangkat keras yang fungsinya untuk mentransmisikan sinyal data
baik itu data analog maupun data digital. Selain itu physical layer juga merupakan sarana sistem untuk mengirimkan data ke
perangkat lain yang terhubung di dalam suatu jaringan komputer.
Lapisan fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI, di
mana lapisan ini berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang
digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan. Pada sisi transmitter,
lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis dan prosedur untuk membangun,
memelihara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentranmisikan informasi
dalam bentuk digit binear ke sisi receiver. Sedangkan lapisan fisik pada sisi
receiver akan menerima data dan mentransmisikan ke lapisan atasnya.
1 Sinyal Data
Pada proses komunikasi, data yang hendak ditransmisikan akan
dikodekan terlebih dahulu dalam bentuk sinyal analog dan sinyal digital.
2 .Jenis Transmisi
Jenis transmisi sinyal data
atau informasi dalam suatu media komunikasi dikelompokan menjadi dua bagian,
yaitu transmisi paralel dan transmisi serial.
2.1
Transmisi Paralel
Pada transmisi paralel, satu
konektor yang terdiri dari tujuh atau delapan bit (ASCII) ditransmisikan secara
serentak setiap saat. Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan
sebanyak delapan jalur untuk mentransmisikan sekaligus 8 bit untuk satu
karakter kode ASCII. Tampilan dari transmisi paralel dapat dilihat pada Gambar
Gambar 15 Transmisi Pararel
Pada transmisi paralel ini yang ditransmisikan
secara paralel adalah bit-biy yang mewakili satu karakter, sedangkan
masing-masing karakter ditransmisikan secara serial. Komunikasi paralel
digunakan untuk komunikasi jarak dekat, biasanya transmisi ini digunakan untuk
mentransmisikan sinyal di dalam komputer atau antara komputer ke printer.
Contoh dari jenis komunikasi paralel adalah konektor DB-25 yang bisa dilihat
pada Gambar 3.16.
Gambar 16 Konektor DB-25
Pengiriman dengan mode transmisi paralel ini
memiliki kecepatan yang tinggi, kerena setiap saat dapat langsung di
transmisikan suatu karakter. Namun mode transmisi ini membutuhkan kabel khusus
yang terdiri dari beberapa jalur yang akan digunakan dalam pengiriman dari
karakter tersebut.
2.2 Transmisi Serial
Transmisi serial merupakan bentuk transmisi
yang secara umum dipergunakan. Pada transmisi serial ini, masing-masing bit
dari suatu karakter dikirimkan secara berututan, yaitu bit per bit, dimana satu
bit diikuti oleh bit berikutnya (gambar 17). dalam sistem ini, penerima akan
mengumpulkan sejumlah bit (untuk sistem ASCII=8 bit) yang dikirimkan oleh
transmitter untuk kemudian dijadikan menjadi satu karakter.
Gambar 17 Transmisi serial
Transmisi serial ini dapat dikelompokan dalam
tiga bentuk, yaitu synchronous transmission, asynchronous transmission dan
isochronous transmission.
2.2.1 Synchronous
Transmission
Synchronous Transmission merupakan bentuk
transmisi serial yang mentransmisikan data atau informasi secara kontinu.
Transmisi jenis ini sering menghadapi permasalahan, yaitu masalah sinkronisasi
dan sinkronisasi karakter (gambar 18 dan gambar 19).
Gambar 18 sinkronisasi bit
Pemasalahan utama dalam sinkronisasi bit
adalah masalah waktu kapan transmitter mulai meletakkan bit-bit yang akan
dikirim ke media transmisi dan kapan penerima harus mengetahui dengan tepat
untuk mengambil bit-bit yang akan dikirim tersebut.
Masalah ini dapat diatasi dengan clock yang
ada di transmitter dan clock yang ada di receiver. Clock pada transmitter akan
memberitahu kapan harus meletakkan bit-bit yang akan dikirim, misalnya jika
diinginkan untuk mengirim dengan kecepatan 100 bps dan clock di receiver juga
harus diatur untuk mengambil dari jalur transmisi 100 kali tiap detiknya.
Permasalahn kedua dalam synchronous
transmission adalah character synchronization. Permasalahan ini berupa
penentuan sejulah bit-bit mana saja yang merupakan bit-bit pembentuk suatu
karekter. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan karakter SYN. Umumnya dua
atau lebih kontrol transmisi SYN yang diletakkan di depan blok data yang
dikirimkan. Perhatikan gambar 3.19
Gambar.19 sinkronisasi karakter
Bila hanya dipergunakan
sebuah karakter kontrol transmisi kemungkinan dapat terjadi false synchronization. Perhatikan gambar 20.
Gambar 20 kesalahan sinkronisasi
Untuk mencegah false synchronization, dua buah karakter kontrol
SYN dapat digunakan di awal dari blok data yang ditransmisikan. Receiver setelah mengidentifikasikan
bentuk SYN yang pertama, kemudian mengidentifikasi 8 bit berikutnya, kalau
berupa karakter kontrol SYN yang kedua, maka setelah itu dimulai menghitung
setiap 8 bit dan merangkai menjadi sebuah karakter.
2.2.2 Asynchronous
Transmission
Asyncronous Transmission merupakan bentuk transmisi
serial yand dalam mentransmisikan data atau informasi tidak secara kontinyu,
dimana transmitter dapat mentransmisikan
karakter-karakter pada interval waktu yang berbeda atau dengan kata laiin tidak
harus dalam waktu yang sinkron antara pengiriman satu karakter dengan karakter
berikutnya (gambar .21)
Gambar 21 asynchronous transmission
Tiap-tiap karakter yang
ditransmisikan sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri dan penerima harus
dapat mengenal masing-masing karakter tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka
masing-mmasing karakter diawali suatubit tambahan, yaitu start bit yang berupa nilai bit 0 dan
stop bit yang berupa nilai bit 1
yang diletakkan pada akhir dari masing-masing karakter.
Asyncronous Transmission lebih aman dibandingkan
dengan synchronous
transmission .
pada asynchronous transmission, bila suatu kesalahan terjadi pada data yang
ditransmisikan, hanya akan merusak satu blok dari data. Akan tetapi,
asynchronous transmission kurang efisien karena memerlukan bit-bit tambahan
untuk tiap-tiap karakter yaitu start
bit dan stop bit.
2.3 Isochronous
Transmission
Isochronous Transmission merupakan kombinasi
dari asynchronous transmission dan synchronous transmission. Setiap pengiriman
karakter akan diawali dengan start
bit dan diakhiri
stop bit, tetapi antara transmitter
dan receiver disinkronkan pada saat terjadi pengiriman data secara kontinu.
Sinkronisasi dilakukan sebesar satuan waktu tertentu (lihat gambar .22)
Gambar .22 isochronous transmission
Selain keuntungan di atas,
terdapat beberapa kekurangan dari sistem baseband ini, yaitu :
Kapasitas pengiriman data sangat terbatas
karena hanya terdapat satu lintas data, sehingga hanya satu pasang komputer
yang dapat berkomunikasi pada saat yang sama.
Jarak perjalanan sinyal listriknya terbatas.
Sambungan kabel ground agak sukar.
Untuk area yang luas dibutuhkan biaya
instalasi yang mahal.
2.4 Broadband
Metode ini digunakan untuk mentransmisikan
sinyal analog. Maka, apabila dalam bentuk sinyal digital harus dimodulasikan
lebih dahulu menjadi sinyal analog. Media yang digunakan berupa kabel coaxial
broadband yaitu dengan menggunakan media frekuensi radio atau satelit. Data
dari beberapa terminal dapat menggunakan satu saluran, tetapi frekuensinya
berbeda-beda, sehingga pada saat yang bersamaan dapat dikirimkan beberapa jenis
data melali beberapa frekuensi (gambar .25).
Gambar 25 teknik pengiriiman broadband
Keuntungan dari sistem transmisi broadband
adalah sebagai berikut :
Kapasitas pengiriman data cukup tinggi,
karena memiliki beberapa jalur transmisi.
Untuk sistem broadband non kabel, daerah jangkauan
lebih luas dengan biaya yang relatif murah.
Disamping keuntungan diatas yang dapat
dimanfaatkan, terdapat beberapa kekurangan sistem broadband, yaitu :
Harga modem yang diperlukan relatif mahal.
Waktu tunda perjalanan sinyal dua kali lipad
dibandingkan dengan waktu tunda perjalanan sinyal padaa sistem baseband, karena
harus dilakukan modulasi sinyal terlebih dahulu.
Proses instalasi dan maintenance cukup
sukar.
Untuk media transmisi non kabel, harga
frekuensi relatif mahal.
2.5. Satuan Transmisi
Suatu aspek yang sangat penting dalam
komunikasi data adalah kecepatan pengiriman data lewat media transmisi.
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam menentukan kecepatan maksimum, antara
lain adalah :
Mutu jalur transmisi
Panjangnya sambungan
Sifat-sifat elektrikal
Jenis modem
Mutu jalur transmisi ditunjukan oleh
bandwitdth-nya. Bandwidth menunjukan ukuran kapasitas jalur transmisi yang
dinyatakan dalam satuan :
Baud(Bd) adalah kecepatan modulasi.
Bit per detik (bps) adalah kecepatan sinyal.
Karekter per detik (cps) adalah kecepatan
transmisi.
Kecepatan modulasi berhubungan dengan lalu
lintas di jalur transmisi. Kecepatan elemen informasi dalam jalur transmisi
dinyatakan dalam satuan baud
(elemen
per detik). Pada dasarnya, kecepatan ini menunjukkan kecepatan maksimum
perubahan kondisi jalur transmisi. Satu elemen sama dengan jumlah bit per detik
yang dapat ditransmisikan dalam jalur transmisi.
Berikut ini adalah dua contoh
perhitungan kecepatan transmisi :
1. Sebuah terminal starsn I stop beroperasi dengan kecepatan
sinyal yang relatif lambat, 110 bps. Pada kecepatan ini digunakan modem yang
mentransmisikan setiap bit sebagai satu elemen. Oleh karena itu kecepatan modulasinya
adalah 110 baud. Pada contoh ini,setiap karakter terdiri dari 11 bit (1start, 7 data bit, I bit paritas dan 2
stop bit), sehingga
kecepatan transmisinya adalah 110 bps: 11 bit=10cps.
2. Suatu terminal sinkron memiliki kecepatan
sinyal 2400 bps. Misal diasumsikan bahwa lebar baud tidak memadai untuk
mempertahankan kecepatan ini. Oleh karena itu, digunakan modulasi yang
menggabungkan dua bit menjadi satu elemen, sehingga diperoleh kecepatan
modulasinya 1200 baud. Jika pada transmisi ini, satu karakter terdiri dari 8
bit (7 bit data dan 1 bit paritas), maka kecepatan transmisinya adalah 2400.
Bps:8 bit= 300 cps.
2.6. kapasitas Jalur
Transmisi
Kapasitas jalur transmisi dapat digolokan ke
dalam tiga kelompok berdasarkan kapasitasnya, yaitu :
1. Narrowband
channel (Subvoice grade channel)
kecepatan sinyal pada jalur transmisi ini
adalah 50 sampai 300 bps. Transmisi jenis ini membutuhkan biaya instalasi yang
telatif rendah, tetapi biasaya overheadnya
relatif
mahal dengan tingkat kesalahan yang cukup besar.
2. Voiceband
channel (voice grade channel)
Kecepatan sinyal pada jalur transmisi ini
adalah 300 sampai 500 bps. Jalur transmisi ini dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu dial up (switched
lines) dan
private lines (lease
line).Dial up adalah
saluran komunikasi yang diperoleh dengan menggunakan jaringan telepon.
Sebelumnya hubungan terjadi, pemakaian harus mendial nomor telepon tempat yang akan dituju.
Sedangkan private line adalah saluran yang
menggunakan jaringan telepon, tetapi memakai fasilitas khusus sehingga dapat
dipergunakan oleh PERUMTEL.
3. Wideband channel
Kecepatan transmisi sinyal pada jenis
transmisi ini dapat mencapai jutaan bps, misalnya kabel coaxial, microwave dan lain lain.
2.7. Media Transmisi
Sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membawa
aliran bit data dari satu komputer ke komputer lainnya, maka dalam pengiriman
data memerlukan media transmisi yang nantiknya akan digunakan untuk keperluan
transmisi. Setiap media mempunyai karateristik tertentu, dalam bandwith, delay, biaya dan kemudahan
instalasi serta pemeliharaannya.
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik
antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Media transmisi
dapat diklasifikasikan sebagai guided (terpandu) atau unguided (tidak
terpandu). Kedua keduanya dapar terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Dengan media yang terpandu, gelombang dipandu melalui sebuah media padat
seperti kable tembaga terpilih (twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat
optik. Atmosfir dan udara adalah contoh dari unguided media, bentuk transmisi
dalam media ini disebut dengan sebagai wirelless transmision.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media
transmisi dan sinyal sebagai
Ø Bandwidth (lebar pita)
Semakin besarbandwidth sinyal
maka semakin besar pula data yang dapat ditangani.
Ø Transmission Impairement (kerusakan transmisi)
Untuk media terpandu, kabel twistedpair secara umum mengalami
kerusakan transmisi lebih dari pada kabel coaxial, dan
coaxial mengalaminya lebih daripada
serat optik.
Ø Interference (Inteferensi)
Interferensi dari sinyal dalam pita frekuensi
yang saling overlapping dapat menyebabkan distorsi
atau dapat merusak sebuah sinyal.
Ø Jumlah penerima (receiver)
Sebuah media terpandu dapat
digunakan untuk membangun sebuah hubungan point-to-point atau
sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.
Sesudah mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan media transmisi dan bisa menentukan topologi yang cocok
untuk jaringan yang akan dibangun tentunya pasti kita perlu mengetahui
peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringan komputer.
Adapun media yang dibutuhkan selain komputer
terlepas dari jenis jaringan yang akan dibangun adalah: kabel dan Network Interface Card (NIC) atau kartu jaringan.
2.7.1
Kabel
Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak
terlalu jauh dan dalam area lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media
transmisinya. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan dan
harus diinstalasi secara cermat dan teliti. Walaupun kabel bukanlah sesuatu
yang begitu selesai diinstalasi, namun begitu jaringan terkena masalah, maka
kabel merupakan komponen pertama yang diperiksa, karena kemungkinan besar
masalah timbul pada komponen ini.
Kabel digolongkan ke dalam media transmisi
yang terpandu. Untuk media transmisi yang terpandu, kapasitas transmisi, dalam
hal bandwidth atau data rate, tergantung secara kritis
pada jarak dan keadaan media apakah point-to-point
atau multipoint, seperti Lokal Area Network (LAN).
Tiga media yang terpandu yang secara umum
digunakan untuk transmisi data adalah klaksial twisted pair, dan fibre optic
(serat optik).
2.7.2. coaxial
Dewasa ini kabel coaxial merupakan media
transmisi yang paling banyak digunakan pada local area network dan menjadi
pilihan banyak orang karena selaen harganya murah, kabel jenis ini mudah
digunakan.
Coaxial terdiri dari 2
konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita frekuensi besar. Terdiri dari
konduktor inti dan di kelilingi oleh kawat-kawat kecil. Di antara konduktor
inti dengan konduktor sekelilingnya di pisahkan dengan sebuah isolator
(jacket/shield) seperti ditunjukan gambar 3.26. kabel coaxial lebih kecil
kemungkinan untuk berinterferensi dikarenakan adanya shield. Coaxial digunajakan
untuk jarak jauh dan mendukung lebih banyak terminal dalam 1 jalur bersama.
Gambar 26 Coaxial
Penggunaan kabel coaxial secara umum adalah
sebagai antena televisi, transmisi telepon jarak jauh, link komputer dan LAN. Coaxial dapat digunakan unutk sinyal
analog maupun digital. Karena dibentuk dengan menggunakan shield maka lebih kecil
kemungkinan beriterferensi dan terjadinya cross talk.
Untuk transmisi dari sinyal analog, setiap beberapa kilometer perlu diberikan
amplifier.
Spektrum yang digunakan untuk signaling adalah sekitar 400 Mhz.
Demikian juga untuk sinyal digital, repeater
dibutuhkan
dalam setiap kilometer. Kabel coaxial
ini
terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu kabel coaxialbaseband (kabel
50 ohm) yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel coaxialbroadband (kabel 75 ohm) yang
digunakan untuk transmisi analog.
2.7.3. Coaxial Baseband
Kabel coaxial
jenis ini
terdiri dari kawat tembaga keras sebagai intinya, dikelilingi suatu bahan
isolasi (lihat gambar .26). Isolator ini dibungkus oleh konduktor silindris,
yang seringkali berbentuk jalinan anyaman. Konduktor luar tertutup dalam sarung
plastik protektif.
Konstruksi dan lapisan pelindung kabel coaxial memberikan kombinasi yang
baik antara bandwidth yang besar dan imunitas noise yang istimewa. Bandwidth tergantung pada panjang
kabel. Untuk kabel yang panjang 1 km, laju bisa mencapai 1 sampai 2 Gbps. Kabel
yang lebih panjang pun sebenarnya bisa digunakan, akan tetapi hanya akan
mencapai laju data yang lebih rendah. Kabel coaxial banyak
digunakan pada sistem telepon, tetapi pada saat ini untuk jarak yang lebih jauh
digunakan kabel jenis serat optik.
2.7.4. Coaxial Broadband
Sistem kabel coaxial lainnya
menggunakan transmisi anaalog dengan sistem pengkabelan pada televisi kabel
standard. Sistem seperti itu disebut broadband. Karena jaringan broadband menggunakan teknologi
televisi kabel standard, kabel dapat digunakan sampai 300 Mhz dan dapat beroperasi
hampir 100 km sehubungan dengan pensinyalan analog, yang jauh lebih aman dari
pensinyalan digital.
Untuk mentransmisikan sinyal digital pada
jaringan analog, maka pada setiap interface
harus
dipasang alat elektronik untuk mengubah aliran bit keluar menjadi sinyal analog
dan sinyal antara baseband
dengan broadband adalh bahwa sistem broadband meliputi wilayah yang luas
dibandingkan dengan sistem baseband.
2.7.5. Twisted Pair
Merupakan jenis kabel yang paling sederhana
dibandingkan dengan lainnya dan saat ini paling banyak digunakan sebagai media
kabel dalam membangun sebuah jaringan komputer.
Twisted pair terdiri dari dua kawat
tembaga terselubung yang diatur sedemikian ruap sehingga membentuk pola spiral.
Satu pasang kawat berfungsi sebagai sebuah link komunikasi.
Dalam jarak yang sedemikian jauh, satu bundel kabel twisted pair akan dapat terdiri dari
beratus-ratus pasangan, pilinan dari kabel ini akan mengurangi interferensi
yang terjadi antara kabel. Bentuk fisik ditampilkan oleh Gambar 27.
Gambar 27Twisted Pair
Pada saat ini media
transmisi yang paling umum digunakan adalah twisted pair,
baik untuk komunikasi analog maupun digital. Untuk komunikasi analog, twisted pair biasa digunakan untuk
komunikasi suara atau telepon. Media yang menghubungkan terminal telepon dengan
LE (Local Exchange) adalah twisted pair. Untuk komunikasi digital,
media jenis ini secara umum juga digunakan untuk digital signaling, koneksi ke digital data switch atau ke digital PBX untuk bangunan.
Twisted pair juga sering digunakan untuk
komunikasi data dalam sebuah jaringan lokal (LAN). Data rate yang dapat ditangani oleh twisted pair dalam komunikasi data
adalah sekitar 10 Mbps, tetapi dalam pengembangannya, saat ini twisted pair telah sanggup menangani data rate sebesar 100 Mbps.Dari segi
harga, twisted pair ini lebih murah
dibandingakan kedua media transmisi terpandu lainnya dan lebih mudah dari segi
pengguaannya. Tetapi dari segi jarak dan data rate yang
dapat ditanganinya, twisted
pair lebih
terbatas dibandingkan lainnya.
Seperti halnya kabel coaxial, twisted pair ini juga dibagi atas 2
jenis yaitu Unshielded
Twisted Pair atau
lebih dikenal dengan singkatan UTP dan Shielded
Twisted Pair atau
STP. Sesuai dengan namanya jelas bahwa perbedaan keduanya terletak pada shield atau bungkusnya. Pada kabel
STP didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internal sehingga
melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi atau gangguan.
Kabel UTP jauh lebih populer dibandingkan
dengan STP dan paling banyak digunakan sebagai kabel jaringan. UTP
dispesifikasikan oleh organisasi EIA/TIA atau Electronic Industries Association and Telecommunication Industries Association
yang
mengkategorikan UTP ini dalam 8 kategori. Anda mungkin pernah mendengar UTP CAT
5 dan sebagainya. Itu merupakan salah satu kategori UTP yang ada dipasaran saat
ini adalah category 1,2,3,4,5, 5+,6,7. Adapun yang membedakan dalam hal
kategory yang pertama atau 1 hanya bisa mentrasmisikan suara (voice) saja tidak
termasuk data. Pada kategori 2, kecepatan maximum transmisi sampai 4 Mbps.
kategori 3 sampai 10 Mbps, kategori 4 sampai dengan 16 Mbps, kategori 5 sampai
100 Mbps dan cat 5+, 6 dan 7 sudah bisa mencapai 1 Gbps atau 1,000 Mbps.
Sebagai contoh pengunaan kabel UTP untuk
sehari-hari adalah kabel telepon. Salah satu alasan utama mengapa jenis kabel
UTP ini sangat popular dibandingkan dengan jenis kabel lainnya adalah karena
penggunaan kabel UTP sebagai kabel telepon. Banyak gedung menggunakan kabel ini
untuk sistem telepon dan biasanya ada kabel ekstra yang dipasang untuk memenuhi
pengembangan di masa mendatang. Karena kabel ini juga bisa digunakan untuk
mentransmisikan data dan juga suara, maka menjadi pilihan untuk membangun
jaringan komputer. Yang membedakan antara telepon dengan komputer dalam hal
penggunaan kabel UTP ini terletak pada jack-nya atau konektornya.
Pada komputer digunakan
RJ-45 yang dapat menampung 8 koneksi kabel sedangkan pada telepon digunakan
RJ-11, dapat menampung 4 koneksi kabel dan ukuranya lebih kecil. Lebih jelasnya
bisa dilihat koneksi dari telepon Anda yang menggunakan RJ-11.
Keuntungan dari pengunaan media twisted pair ini dalam suatu jaringan
komputer adalah kemudahan dalam membangun instalasidan harga yang relatif
murah. Namun, jarak jangkau dan kecepatan transmisi data pada twisted pair relatif terbatas. Selain
itu media ini mudah terpengaruh noise.
2.8. Fibre Optic (Serat
Optic)
Serat optik adalah salah satu media transmisi
yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan kehandalan yang
tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik,
gelombang pembawanya bukan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi
sinar atau cahaya laser.
pada serat optik, sinyal digital data
ditransmisikan dengan menggunakan gelombang cahaya sehingga cukup aman untuk
pengiriman data karena tidak bisa di-tap
ditengah
jalan sehingga data tidak bisa dicuri orang ditengah transmisi. Lain halnya
dengan kabel coaxial dan twisted pair. Keunggulan lain dari fiber optic ini adalah dari segi
kecepatan yaitu 100 Mbps sampai dengan 200,000 Mbps berdasarkan pengujian yang
telah dilakukan dilaboratorium.
Serat optik berdiameter sanagt tipis, antara
2-125 um. Berbagai bahan kaca dan plastik dapat digunakan untuk membuat serat
optik, yang terbaik dan memiliki loss
terkecil
adalah menggunakan sera
ultra pure fused silica (lebih
jelasnya perhatikan Gambar 3,28). Bahan tersebut sanagt sulit untuk diproduksi,
karena itu digantikan oleh bahan lain yang memiliki loss yang lebih besar masih dapat ditoleransi yaitu
bahan plastik dan campuran kaca.
Serat optik berbentuk silindris dan terdiri
dari 3 bagian, core,
cladding dan
jacket. Core adalah bagian terdalam dan terdiri dari satu
serat atau lebih. Tiap serat tersebut dikelilingi oleh cladding dan kemudian ditutupi oleh coating. Bagian terluar adalah
jacket yang bertugas melindungi serat optik dari kelembaban, abrasi dan kerusakan.
Gambar 3.28Fibre Optic
Sistem transmisi optik mempunyai tiga komponen
utama, yaitu media transmisi, sumber cahaya dan detector. Sebagai media transmisi
digunakan serat kaca yang sangat halus atau silika yang terfusi. Sumber cahaya
dapat memanfaatkan Light
Emitting Code atau
laser diode dimana keduanya memancarkan pulsa cahaya apabila diberikan arus
listrik.
Sebagai detector digunakan
photodiode, yang berfungsi untuk
membangkitkan pulsa elektrik apabila ada cahaya yang menyorotnya. Dengan
menggabungkan LED atau laser diode kesalah satu ujung serat optik, maka dapat
diperoleh sistem transmisi data mentransmisikan dengan pulsa cahaya serta
mengubah kembali output tersebut menjadi sinyal elektrik pada ujung penerima.
Prinsip kerja transmisi serat optik adalah
sebagai berikut.
1. Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder
kaca atau plastik core.
2. Berkas cahaya dipantulkan dan dipropagasika
sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap oleh material di sekitarnya.
Propangasi pada single
mode menyediakan
kinerja yang lebih baik dibangdingkan multimode,
setiap
berkas menempuh jalur dengan panjang berbeda dan hal ini berakibat pada waktu
transfer diserat menyebabkan elemen sinyal menyebar dalam waktu, sehingga dapat
terjadi data yang diterima tidak akurat. Karena hanya ada satu jalur transmisi,
yaitu single mode, multi mode dan multi mode graded index.
Dua jenis sumber cahaya yang digunakan pada
sistem serat optik adalah LED (Light
Emitting Diode)
dan ILD (Injection Laser
Diode).
Keduanya adalah alat semikonduktor yangm akan memancarkan cahaya ketika
diberikan tegangan. Tipe LED lebih murah. dapat beroperasi dengan range temeperatur lebih lebar dan mempunyai waktu
operasional yang lebih lama. Tipe ILD, yang meneruskan data rate lebih besar. Ada kaitan
antara panjang gelombang yang digunakan, tipe transmisi dan data rate yang daoat dikirimkan.
Serat optik sangat
bermanfaat untuk transmisi jarak yang bervariasi. Sebagai gambaran, jarak yang
dapat ditempuh untuk transmisi data serat optik adalah sebagai berikut.
Jarak Jauh
Untuk jaringan telepon, berjarak 900 mil,
berkapasitas 20.000 sampai 60.000 channel
suara.
Metropolitan
Berjarak 7,8 mil dan dapat menampung 100.000 channel suara.
Daerah Rular
berjarak antara 25 sampai 100 mil yang
menghubungkan berbagai kota.
subscriper
loop
Digunakan untuk menghubungkan central dengan pelanggan langsung.
LAN
Digunakan dalam jaringan lokal menghubungkan
antar kantor.
Berdasarkan sifat karekteristik maka jenis
serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Multi
Mode
Pada jenis serat optik penjalaran cahaya dari
satu ujung ke ujung lainya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu
disebut multi mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi
dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan diameter 125 mm.
Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasnya serat optik multi mode memiliki dua profil yaitu graded index dan step index.
Pada serat graded index, serat
optik mempunyai indeks bias cahaya yang merupakan fungsi dari jarak terhadap
sumbu/poros serat optik. Dengan demikan cahaya yang menjalar melalui beberapa
lintasan pada akhirnya akan sampai pada graded index,
maka pada serat optik step
index (mempunyai
index bias cahaya sama) sinar yan menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung
lainya dahulu (dispersi).
Hal ini dapat terjadi karena lintasan yang
melalui poros lebih pendek dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada
dinding serat optik. Sebagai hasilnya terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata
lain mengurangi lebar bidang frekuensi. Oleh karen itu secara praktis hanya serat
optik graded index sajalah yang dipergunakan
sebagai saluran transmisi serat optik multi
mode.
2. Single mode
Serat optik single mode/mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3-10 mm, sehingga hanya
satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena hanya satu berkas
cahaya maka tidak ada pengaruh indeks bias terhadap perjalanan cahaya atau
pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang
lainnya ( tidak terjadi dispersi ). Dengan demikian serat optik single mode sering dipergunakan pada
sistem transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota ( long haul transmission system ). Sedangkan gradded index dipergunakan untuk jaringan
telekomunikasi lokal (local
network).
Perbandingan antara multi mode dan single mode dapat dilihat pada Tabel 1
di bawah ini .
|
Tabel .1 Perbandingan antara Single Mode dan
Multi Mode Bit Rate (Mbps)
|
Jarak
Repeater Multi Mode
|
Jarak
Repeater single Mode
|
|
140
|
30
|
50
|
|
280
|
20
|
35
|
|
420
|
15
|
33
|
|
565
|
10
|
31
|
Posting Komentar